Sejarah mencatat kehebatan letusan dari gunung Krakatau yang terletak
di antara Pulau Jawa serta Pulau Sumatera: di Selat Sunda. Krakatau
meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883 yang menimbulkan awan panas
serta tsunami. Letusan tersebut turut mengakibatkan meninggalnya
sekitar 36.000 jiwa. Sementara, suara letusan terdengar hingga di
Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues yang berdekatan dengan
Afrika. Letusan Krakatau juga menyebabkan perubahan iklim global,
lantaran dunia sempat gelap selama dua setengah hari. Hal tersebut
diakibatkan atmosfer bumi yang tertutup oleh debu vulkanis. Sinar
matahari juga tak cerah hingga satu tahun berikutnya.
Pada tahun 1927, 40 tahun setelah terjadi letusan dahsyat Gunung
Krakatau, muncullah gunung berapi yang dikenal dengan nama Anak
Krakatau. Gunung Anak Krakatau tumbuh dari kawasan kaldera purba
gunung Krakatau dan terus bertumbuh hingga membuat tingginya semakin
bertambah.
Letusan Gunung Samalas di Lombok lebih dahsyat dari Tambora dan Krakatau
Posted by
Zhirotheque Javanica
at
6:43 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment